
Penjelasan tentang Describing Scenes and People dalam
Descriptive Writing
Descriptive writing adalah salah satu bentuk
penulisan dalam bahasa Inggris. Dalam penulisan jenis ini, penulis diharuskan
untuk dapat menggambarkan tentang seuatu melalui tulisan. Descriptive writing digunakan salahs satunya untuk mendeskripsikan
sebuah peristiwa (scene) dan orang (people). Berikut ini adalah penjelasan
tentang describing scenes and people dalam
descriptive writing.
A. Pengertian Descriptive
Writing
Descriptive writing (tulisan deskriptif) adalah
aktivitas menulis dimana si penulis tidak hanya memberitahu para pembaca
tentang apa yang dilihat, dirasakan, dicoba, didengar, atau dilakukan. Namun
juga si penulis mendeskripsikan sesuatu dari pengalamannya sendiri, dan berhati
– hati saat memilih kata atau frasa yang akan ditulis sehingga membuatnya
terdengar nyata. Descriptive writing sangatlah
detail karena berdasarkan pengalaman si penulis sendiri.
B. Penjelasan tentang Describing Scenes
Sebuah
tulisan deskripsi yang baik haruslah membuat sebuah peristiwa menjadi jelas
kepada para pembaca. Deskripsi tersebut haruslah jelas, kuat, dan dapat
dipercaya. Pernyataan ini juga berlaku bagi deskripsi tempat, peristiwa, dan
juga sebuah hal yang berupa imajinasi.
Ketika
menulis teks deskripsi, kamu harus mempertimbangkan tentang waktu dan
tempatnya. Sebagai contoh, suasana pada sebuah taman pada malam hari akan
memiliki deskripsi yang berbeda dengan suasana taman tersebut pada siang hari
yang sibuk.
Seberapa
banyak deskripsi yang akan kamu gunakan akan tergantung dengan tujuan dari
penulisanmu. Jika kamu ingin membangun sebuah peristiwa dalam sebuah cerita,
kamu akan membutuhkan deskripsi yang tidak terlalu banyak sebanyak di esai
deskriptif.
Bukanlah
hal yang tidak mungkin jika kamu menuliskan terlalu banyak deskripsi pada
tulisanmu. Kamu harus memilih detail yang dibutuhkan untuk membuat kejutan /
kekaguman yang para pembaca ingin dapatkan ketika membaca tulisanmu. Fokuslah
terhadap apa yang dibutuhkan untuk alur ceritamu, untuk menciptakan mood dalam cerita, atau untuk
menciptakan atmosfer cerita.
Bandingkanlah
dua deskripsi tentang sebuah kamar berikut ini:
Kalimat
1:
“The room was not really big. It was square with a window
along one side. It had four chairs and a TV and video. There was a small
cabinet and a flower vase in the corner. The carpet was red and the ceiling
cream.”
(Ruangan
tersebut tidak terlalu besar. Ruangan tersebut berbentuk segi empat dengan
sebuah jendela di sepanjang salah satu sisinya. Ruangan tersebut memiliki empat
kursi dan sebuah TV dan video. Terdapat sebuah lemari kecil dan sebuah vas
bunga di pojok ruangan. Karpetnya berwarna mrah dan plafonnya berwarna krem)
Kalimat
2:
“The room was brightly lit by a large window and housed
several modern pieces of electrical equipment, but the effect was softened by a
small cabinet and a warm red carpet.”
(Ruangan
tersebut memiliki penerangan dari sebuah jendela besar dan dilengkapi dengan
beberapa perlengkapan elektrik, namun efek terang tersebut diperlembut dengan
lemari kecil dan sebuah karpet merah yang hangat)
Penjelasan:
Deskripsi
yang pertama terlihat seperti sebuah daftar. Deskripsi tersebut memberikan
banyak informasi yang tidak dibutuhkan dalam cerita nantinya.
Deskripsi yang kedua memberikan sebuah kekaguman tentang sebuah ruangan dan juga memberikan petunjuk tentang karakter dalam cerita dibelakangnya. Dalam hal ini, deskripsi kedua tersebut akan memberikan cerita tentang seseorang yang menyukai teknologi namun ingin merasakan kenyamanan juga.
Pikirkanlah
bagaimana deskripsi berikut ini membantu menjelaskan mood sebuah karakter dalam cerita:
“A cloudy day greeted Mary as she stepped more into the
foggy area. Men huddled by in drab wet coats or stood in dismal doorways
waiting for a bus which never seemed to arrive.”
(Sebuah
hari yang mendung menyapa Mary ketika dia melangkahkan kaki lebih jauh ke dalam
area berkabut. Beberapa pria memakai jaket basah atau berdiri di lorong pintu
menunggu sebuah bus yang sepertinya tidak kunjung datang)
C. Penjelasan tentang Decribing People
Ketika
sedang mendeskripsikan orang, pastikan apa yang kamu deskripsikan tersebut
terdengar nyata dan dapat dipercaya.
Jika
kamu menulis tentang orang non-fiksi (nyata), pikirkanlah tentang kisah hidup,
sejarah, atau latar belakang orang tersebut. Jika kamu menulis tentang sebuah
karakter fiksi, kamu harus mencoba menuliskan detail tentang karakter yang kamu
tulis dengan menjawab pertanyaan dibawah ini:
- What would this sort of person think?
(Apa yang akan dipikirkan oleh jenis orang ini?)
- What would this sort
of person do?
(Apa yang akan dilakukan oleh jenis orang ini?)
- What would this sort
of person say?
(Apa yang akan dikatakan oleh jenis orang ini?)
Ketika
mendeskripsikan tentang penampilan seseorang, hindarilah menulis deskripsi
seperti menulis sebuah daftar. Ingatlah bahwa kamu tidak harus mendeskripsikan
penampilan karaktermu dari atas kepala hingga ke ujung kaki. Kamu hanya perlu
memilih beberapa aspek dari penampilan mereka yang memang dapat membantumu
mendeskripsikan siapa orang tersebut.
Perhatikan
dua kalimat di bawah ini:
Kalimat
1:
“Jeanie had red waist length hair and green eyes. She
wore a gold chain and a tight dark green dress. She had red shoes and carried a
clutch.”
(Jeanie
memiliki rambut merah sepanjang pinggang dan mata hijau. Dia memakai kalung
emas dan gaun berwarna hjau tua. Dia memakai sepatu merah dan membawa dompet
pesta)
Kalimat
2:
“Jeanie was beautiful and smart in a stylish way.”
(Jeanie
cantik dan pintar dengan gayanya yang stylish)
Penjelasan:
Kalimat
kedua pada contoh di atas memiliki deskripsi singkat namun dapat membuat para
pembaca membayangkan seperti apa tokoh yang diceritakan tersebut.
Demikianlah
penjelasan tentang describing scenes and
people dalam descriptive writing.
Penjelasan di atas diharapkan dapat bermanfaat bagi teman – teman dan dapat
menambah pengetahuan tentang penulisan dalam bahasa Inggris. Terima kasih.