Viral  

Piawai Membesut Video Musik, Inilah 8 Film Terbaik Francis Lawrence

Lahir di Wina pada 26 Maret 1971, Francis Lawrence pindah ke Los Angeles di usia 4 tahun mengikuti ayahnya yang menjadi dosen fisika di California State University. Dia memulai karir di dunia film sebagai asisten kamera di film Pump Up the Volume (1990).

Setelah menjadi asisten sutradara Anton Vassil di film Marching Out of Time (1993), Francis Lawrence mulai berkolaborasi dengan rekan-rekannya untuk membuat video musik bagi para musisi.

Beberapa video musik karyanya antara lain “I Don’t Wanna Miss a Thing” dari Aerosmith, “Independent Women – Part I” dari Destiny’s Child, dan “I’m a Slave for You” dari Britney Spears.

Video musik besutannya memiliki visual yang apik dan punya jalan cerita layaknya film. Sehingga ketika tawaran untuk menyutradarai sebuah film feature, dia langsung menerimanya.

Dan kini, setelah 1 dekade berlalu, Francis Lawrence sudah menjadi salah satu sutradara papan atas Hollywood. Yuk, simak deretan film terbaiknya berikut ini!

Baca juga: 7 Film Terbaik Karya Sutradara Christopher Landon

1. The Hunger Games: Catching Fire

The Hunger Games: Catching Fire

Cukup apik membesut dua film adaptasi novel, Francis Lawrence ditetapkan sebagai sutradara untuk film sekuel The Hunger Games (2012), yaitu The Hunger Games: Catching Fire.

Kisahnya melanjutkan akhir dari film pertamanya, beberapa bulan setelah Katniss dan Peeta menjuarai Hunger Games edisi ke-74. Mereka menjadi simbol yang memicu masyarakat di District 12 untuk melakukan pemberontakan.

Selain itu, Katniss juga terjebak dalam hubungan cinta dengan Gale yang dicemburui oleh Peeta. Dan mereka juga harus mempersiapkan diri untuk turnamen ke-75 sebagai juara bertahan.

Di tangan Francis Lawrence, film ini tampil lancar dan cerdas dimana naskahnya mampu menggali lebih dalam karakter, emosi dan situasi yang terjadi di jalan ceritanya.

Jennifer Lawrence tampil dalam performa apik di bawah arahannya dan film ini juga menyajikan lagu yang ditulis sekaligus dibawakan oleh Coldplay berjudul “Atlas” yang sukses masuk sebagai nominee di Grammy Awards dan Golden Globe Awards.

Beli voucher streaming Netflix, Disney+, Prime Video, Viu, dll murah di Lazada

Berhasil menjadi film box-office dengan pendapatan sebesar $424 juta dari bujet produksi $130 juta, film ini menjadi yang paling bagus secara kualitas dan terlaris berdasarkan penghasilannya. Jadi sangat wajar apabila Francis Lawrence dipertahankan untuk membesut dua film selanjutnya.

2. I Am Legend

I Am Legend

Film action thriller berlatar waktu setelah kiamat ini merupakan adaptasi dari novel karya Richard Matheson. Menjadi film ketiga yang mengadaptasi novel tersebut, setelah The Last Man on Earth (1964) dan The Omega Man (1971), kali ini Will Smith membawakan peran Robert Neville, manusia terakhir yang hidup di kota New York.

Film ini dihidupkan oleh akting memukau Will Smith yang sangat total dan mengikat ceritanya. Desain produksi serta penggunaan efek visualnya tampil apik.

Washington Square di kota New York sempat dikosongkan untuk keperluan syuting di malam hari. Sementara itu adegan sebagian besar kota yang kosong dibuat dengan menggunakan efek visual, sehingga beberapa objek bisa dihapuskan dari gambar.

Film ini sukses besar meraup pendapatan sebesar $256 juta dari bujet produksi $150 juta. Rencana film sekuel sudah dicanangkan sejak lama tapi berkali-kali gagal mendapat lampu hijau.

Di tahun 2022, dikabarkan Francis Lawrence siap menggarap sekuelnya dengan Will Smith kembali sebagai Robert Neville dan didukung Michael B. Jordan sebagai pemeran sekaligus produser filmnya.

Rencananya, kisah di film sekuel ini melanjutkan alternate ending yang berbeda dengan yang ditayangkan di dalam filmnya. Alternate ending ini hanya bisa ditemukan di DVD versi special edition yang dirilis pada tahun 2008.

Menanggapi permintaan para penggemarnya, film kedua nanti akan mengawali ceritanya dari akhir alternate ending film pertama tersebut.

3. The Hunger Games: Mockingjay – Part 2

The Hunger Games: Mockingjay – Part 2

Katniss kini memimpin perjuangan pemberontak demi menggulingkan kekuasaan Capitol yang ada di tangan Presiden Snow. Terlebih lagi Katniss memiliki dendam pribadi kepada Snow.

Dengan dukungan dari seluruh District, kecuali District 2 yang masih dikuasai oleh Snow, mereka bergerak maju menuju Capitol.

Meski masih jauh dari harapan penutup terbaik sebuah saga aksi, Francis Lawrence berhasil menampilkan rangkaian adegan action yang seru dan penggambaran nuansa kepedihan yang kelam di jalan ceritanya. Walhasil, secara keseluruhan film ini tampil memuaskan sebagai film penutup saga The Hunger Games.

4. The Hunger Games: Mockingjay – Part 1

The Hunger Games: Mockingjay – Part 1